Setiap manusia memiliki faktor biologis yang membedakannya dengan manusia lain dan merupakan bawaan sejak lahir. Faktor biologis ini umumnya juga dipengaruhi kebutuhan pada dirinya. Dulu orang menyebut faktor ini sebagai "instink", tapi Desiderato, Howieson, dan Jakcon menamainya sebagai species-characteristic behaviour. Contohnya adalah merawat anak, bercumbu dan perilaku agresif untuk menarik lawan jenis (Rakhmat,2007).
Manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan untuk memenuhinya. Contohnya, seorang anak merasa lapar, tapi dipaksakan untuk belajar. Bisa saja keinginan memenuhi kebutuhan rasa laparnya itu mempengaruhi proses dia berpikir, belajar dan berkata-kata. Ketika belajar tentang rambu-rambu lalu lintas misalnya, bisa saja dia justru melihat gambar pada rambu-rambu itu sebagai makanan yang lezat. Atau ketika ditanya "Bagaimana kabar ibumu?" pada seorang anak yang sedang lapar, dia mungkin akan mejawab "Nasi goreng enak ya".
Tapi faktor biologis ini hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi psikologis manusia. Masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi seperti faktor sosiopsikologis, ekologis, temporal dan lain-lain. Sehingga terkadang manusia harus dapat menggunakan akal sehatnya untuk mengendalikan keinginannya memenuhi kebutuhan biologis karena kalau tidak demikian, manusia akan sama seperti hewan yang hanya ingin memenuhi hasrat biologisnya tanpa memikirkan hal lainnya.
Source: (Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya)
No comments:
Post a Comment