Friendship Till End

Ini adalah kisah persahabatan nyata yang terbangun sejak kami duduk di bangku SMP. Kisah tentang bagaimana saling berbagi dalam suka duka dan tetap bersama walau terpisah jarak bermil-mil jauhnya. Malang-Surabaya-Semarang-Jakarta-Singapura. Kamilah sekumpulan remaja yang berkumpul  untuk berbagi kisah kehidupan kampus kami masing-masing.



Terpisah di berbagai unversitas di kota yang berbeda membuat kami dapat berbagi kisah kehidupan kampus kami saat berkumpul kembali. Kami juga masih mengingat dengan baik satu per satu watak dan sifat sahabat kami. Misalnya, kalau nama Natasya disebutkan, kami akan mengingat sosok natasya yang tinggi besar tapi dengan sifat yang baik hati, sabar dan lucu tapi suka ngemil. Kalau nama Adit yang disebut kami akan mengingat sosok yang dulunya kami sebut 'kuntet' meskipun sekarang sudah tinggi dan sedang berjuang untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA Singapur.

Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari hasil komunikasi kami yang efektif dan baik selama bertahun-tahun. Kami saling memahami satu sama lain dan mengetahui bagaimana harus bertindak pada masing-masing individu karena memahami sifat dan karakternya masing-masing. Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam diri setiap individu ada kepribadian/keadaan yang dibawa dan melekat pada diri orang itu sejak lahir. Selain itu, cara bertindak orang akan berbeda-beda pada setiap individu karena setiap orang dapat memprediksi  bagaimana respon yang akan didapat dari masing-masing lawan bicara. Perbedaan cara bertindak ini dipengaruhi oleh memori/ingatan dan pengalaman masing-masing individu. Misalnya, kami mengenal sosok Ian sebagai orang yang lucu, kreatif dan selalu ceria meski terkadang ide-idenya sedikit gila. Jadi terkadang kami bisa bercanda secara 'gila' pada Ian karena tau dia tidak akan menanggapinya dengan serius.

Sesuai dengan teori Tubbs and Moss bahwa komunikasi yang efektif akan menghasilkan pemahaman, kebahagiaan, pengaruh pada kepribadian, perubahan cara bertindak dan pembinaan hubungan sosial, kami sebagai sekumpulan sahabat yang baik juga mengalami semua itu :D

Kami saling berbagi cerita bagaimana kehidupan di kota yang bebeda dan bagaimana budaya yang ada di sana. Hal-hal sederhana itu yang memperkaya pengetahuan kami tentang dunia yang tidak pernah kami ketahui. Lelucon-lelucon baru juga kami bawa dari berbagai pengetahuan selama kami kuliah di tempat yang berbeda sehingga kami bisa tertawa bersama. Selain itu, kami juga terus mebina hubungan yang baik satu dengan yang lain, saling bertoleransi dan berbagi pengalaman sehingga persahabatan yang telah kami jalani dapat tetap berjalan dan semakin mengenal karakter satu sama lain. Demikianlah komunikasi yang baik dapat tetap bejalan meski kami terpisahkan jarak yang jauh.

No comments:

Post a Comment