Last Project

Ini adalah tugas terakhir kami pada mata kuliah Psikologi Komunikasi yaitu penerapan media massa yang ditujukan untuk membangun generasi muda Indonesia. Setelah bertapa, berguru dan mencari ide, saya dan kelompok saya memutuskan membuat ini

Dari mana inspirasinya? Tentu dari teman-teman sekelas yang merupakan generasi muda saat ini. Kelihatannya simple, hanya sebuah banner tentang makanan sehat. Tapi ada inti pesan yang sangat penting kami sampaikan melalui banner tersebut. 
Berlatarbelakang dari pengetahuan kami tentang makanan yang dikonsumsi teman-teman yang kos sangatlah tidak sehat seperti mie instan, bakso kaki lima, dan makanan kaleng. Kenapa tidak sehat? dalam mie instan dan makanan kaleng tentu terdapat kandungan pengawet yang tidak baik untuk tubuh dan biasanya pada bumbunya terdapat kandungan vitsin yang tinggi sehingga banyak teman-teman kami yang sakit karena terlalu sering mengkonsumsi makanan tersebut. Bakso kaki lima juga tidak semuanya bersih dan sehat. Kita semua tau kalau dalam pembuatan bakso, kadar daging dan tepung kanji yang digunakan lebih banyak tepung kanjinya. Selain itu, makanan yang disajikan di pinggiran jalan tentu terkena kuman, virus dan bakteri yang bertebaran di udara tanpa kita ketahui sehingga tanpa kita sadari, orang yang mengkonsumsinya dalam keadaan tidak fit akan mudah sakit. Kalau sakit, tentu teman-teman sebagai generasi muda tidak dapat beraktivitas seperti biasanya terutama tidak dapat belajar dan mengembangkan bakat untuk membangun negri ini menjadi lebih baik.
Berangkat dari pemikiran tersebut kami membuat banner tersebut untuk mengingatkan generasi muda agar mengonsumsi makanan yang bergizi dan seimbang. Makanan bergizi tidak harus mahal asal sehat dan seimbang antara daging, sayur, buah dan susu yang bernutrisi. Seperti kata pepatah "Di dalam tubuh yang kuat, terdapat jiwa yang sehat". Sadar atau tidak, kondisi fisik seseorang akan memengaruhi kondisi psikologisnya sehingga kami ingin memengaruhi orang yang melihat banner tersebut supaya mau memperbaiki menu makanan yang dikonsumsi sehingga secara tidak langsung, kami juga memengaruhi kondisi fisiknya dan akan kembali berefek pada kondisi psikologis orang tersebut. 
Dari subjek yang kami gunakan adalah Yoga, yang kurus.. Sengaja memang karena kami tau pada pemikiran masyarakat luas, tubuh yang kurus biasanya kurang gizi :p Jadi sosok Yoga di situ untuk menekankan sasaran dari banner yang kami buat.
Arti timbangan yang menunjukkan angka 10 gram? ya tentu menekankan bahwa sosok Yoga di situ memang sangat kurang gizi.. (hanya perumpamaan)
Kenapa huruf 'H' dari kata Healthy dibuat sangat besar? Untuk menekankan pada ingatan setiap orang yang melihatnya that healthy is important. Jadi, setiap orang melihat huruf 'H' di mana saja, dia otomatis mengingat kata healthy.
Kenapa berlebihan? karena pada media massa, semua hal yang diiklankan dibuat hyper atau berlebihan untuk menarik perhatian publik dan mudah diingat.

Jadi, mau makan apa hari ini? :D

Kekuatan Bahasa

Sadarkah anda seberapa penting bahasa dalam kehidupan kita?
Berapa banyak bahasa yang ada di dunia ini?
Ya, di dunia ini ada begitu banyak bahasa yang bisa menghubungkan seseorang dengan orang lainnya. Beragamnya bahasa yang ada di dunia membuat seseorang belajar berbagai bahasa. Karena hanya dengan memahami bahasa yang sama dengan lawan bicara, kita dapat saling bertukar pikiran.
Jadi, berapa banyak bahasa yang sudah anda pahami? :D

Terlepas dari berapa banyak bahasa yang anda pahami, apa anda sadar kalau bahasa memiliki kekuatan tersendiri di dalamnya?
Lihat seorang jendral yang dapat memerintah ribuan pasukan dengan sebuah kata "tembak"
Atau lihat seorang guru yang dapat memerintah murid sekelas dengan kata "kerjakan"
Atau seorang wasit di pertandingan maraton yang dapat menggerakkan semua peserta untuk lari hanya dengan sebuah tembakan pistol ke udara.

Kenapa seseorang dapat menggerakkan atau memerintah banyak orang hanya dengan sebuah kata atau aba-aba saja?
Karena orang yang diperintahkan atau komunikan mengerti dan memiliki makna bahasa yang sama dengan yang digunakan komunikator tersebut.
Bayangkan kalau tidak ada kesamaan makna pada sebuah bahasa yang digunakan. Misalnya, seorang dosen menyuruh mahasiswanya mengerjakan tugas dengan menggunakan bahasa cina sedangkan mahasiswa tidak mengerti bahasa cina, sehingga mereka diam saja dan tidak melakukan seperti yang disuruh si dosen.

Dari contoh tersebut dapat diartikan bahwa bahasa yang sama dalam sebuah komunikasi sangatlah penting, karena itu, jika kalian ingin berkomunikasi dengan orang lain, gunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh lawan bicara anda supaya pesan yang anda sampaikan dapat dipahami dengan baik dan benar :D

Unique Product on Mass Media

Sadar atau tidak, kehidupan kita sekarang selalu dipengaruhi oleh komunikasi massa entah itu dari media cetak seperti koran atau majalah ataupun dari media elektronik seperti TV, radio dan internet. Beragam media yang ada itu dapat kita akses dengan mudah dimana saja dan kapan saja. Komunikasi massa juga  dibuat dengan unik agar menarik masyarakat untuk melihatnya. Lihatlah contoh di bawah ini.

Gambar 1. Mug Lensa


Gambar 2. Fruit Note

Apa yang anda pikirkan ketika melihat gambar pertama? Sangat unik ya, dan pasti ada beberapa dari anda yang ingin memilikinya. Lalu apa yang anda pikirkan ketika melihat gambar kedua? Itu bukan buah yang diiris-iris loh kawan. Itu note kertas yang dibentuk dan disatukan sedemikian rupa sehingga mirip dengan buah apel dan pear. Sangat kreatif bukan? Bentuk kemasan dan produk yang unik dan kreatif selalu menjadi andalan pengusaha dalam memasarkan produk yang dimilikinya terutama dalam komunikasi massa supaya khalayak luas mau memperhatikan pesan yang disampaikannya. Kenapa harus unik dan kreatif? Tentunya karena pada pasar global masa kini, sangat banyak orang yang memasarkan produk dan seringkali produk yang kita pasarkan juga dimiliki dan sedang dipasarkan oleh orang lain. Nah, supaya produk yang kita miliki lebih dilirik masyarakat, ide unik dan kreatif dalam mengemas dan memasarkan produk sering menjadi andalannya. 
Sadar atau tidak nih, produk yang dibuat unik itu ditujukan untuk memengaruhi psikologis masyarakat yang melihatnya. Bukan hanya supaya masyarakat tertarik untuk melihat melainkan supaya masyarakat tertarik untuk memiliki dan membelinya :D Seperti teori dari McLuhan yaitu teori perpanjangan alat indra, media merupakan perluasan dari alat indra manusia terutama mata dan telinga. Karena itu, seseroang yang berusaha memasarkan produknya, seringkali menggunakan gambar produk yang unik dan juga disertai suara yang unik pula supaya bisa menarik perhatian masyarakat. Kalau berbicara tentang pemasaran produk di komunikasi massa, tentu secara tidak langsung kita setuju kalau media massa membantu memajukan usaha produksi, distribusi, dan konsumsi. Tanpa media massa yang secanggih masa kini, kita mungkin masih harus menggunakan cara "primitif" dalam mempromosikan produk yang dijual. Karena itu, kita mungkin harus bersyukur dan memanfaatkan kemajuan media massa yang kini sudah membantu kita menjalankan bisnis. 'Menjamurnya' bisnis online shop yang kebanyakan dijalankan oleh remaja yang bahkan masih duduk di bangku SMA membuktikan bahwa perkembangan media massa mendukung berjalannya komunikasi massa dan menjadi dampak positif bagi masyarakat asal digunakan secara positif juga ya :D

How big your group?

Apa yang anda pikirkan ketika melihat judul di atas? Anda ingat kelompok-kelompok anda?

"Seberapa besar kelompok anda?" Apa yang ada di benak anda? jumlah anggota kelompok? atau kualitas kelompok? Kata "besar" tidak selalu merujuk pada kuantity melainkan juga bisa pada kualitas. Kadang, banyak orang berpikir semakin besar anggota sebuah kelompok, akan semakin menyenangkan untuk ikut di dalamnya? Tapi apa anda pernah berpikir tentang kualitas? Apa kelompok dengan anggota sedikit kualitasnya selalu lebih buruk dengan kelompok beranggotakan banyak? Jawaban saya, tidak selalu sobat. Karena kelompok yang kecil bisa saja lebih hebat dalam kualitas dibandingkan kelompok dengan anggota besar. Tau kenapa? Karena kualitas didasarkan pada solid tidaknya anggota dan apa pekerjaan yang dilakukan. Kalau jenis pekerjaan yang dilakukan membutuhkan pemecahan yang produktif, maka jumlah kelompok yang lebih sedikit lebih baik dibandingkan yang jumlahnya lebih besar karena tidak semua anggota kelompok dengan jumlah yang besar memiliki kemampuan yang dibutuhkan. Seperti yang kita tahu, setiap orang punya bakat dan kemampuannya masing-masing bukan? :D Nah, kalau pekerjaan yang dilakukan membutuhkan tenaga besar dan ide kreatif, jumlah anggota kelompok yang besar sangat membantu karena semakin banyak kepala, semakin banyak pula ide-ide yang dapat diutarakan. 

Selain itu, solid tidaknya anggota kelompok bisa juga menjadi bahan pertimbangan. Apa kalian pernah dengar kata-kata 'lebih baik punya satu orang sahabat yang mengerti siapa aku, dibandingkan banyak sahabat yang tidak benar-benar tau siapa aku'. Ternyata kata tersebut berlaku juga loh dalam sebuah kelompok. Jumlah kelompok yang sedikit umumnya anggotanya saling mengenal diri masing-masing individu sehingga biasanya nih, kelompok itu bisa solid. Sedangkan kelompok dengan jumlah anggota yang besar belum tentu mengenal masing-masing karakter individu di dalamnya sehingga memungkinkan terjadinya pertikaian di dalam kelompok. Seperti yang juga sudah kita tau nih, semakin kita mengenal diri dan karakter individu, kita juga akan semakin menerima setiap sifatnya terutama sifat buruknya dann tentunya kita tau bagaimana cara terbaik bersikap :D So, buat kelompok dengan jumlah anggota yang besar bukan berarti tidak solid loh. Yang terpenting itu mau mengenal setiap karakter individu di dalam kelompok supaya kelompok dengan jumlah anggota yang besar pun bisa berjalan dengan solid. Menyenangkan kok punya kelompok dengan jumlah anggota yang besar dan bisa solid :D

University time

Kali ini saya akan melanjutkan cerita saya tentang kelompok primer. Yang akan saya ceritakan adalah lawan dari kelompok primer yaitu kelompok sekuder. Kelompok sekunder menurut Jalaluddin Rakhmat adalah lawan dari kelompok primer yang hubungannya tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati.

Mengingat masa-masa saya pertama kali menginjakkan kaki di FISIP Universitas Brawijaya tercinta, sangat canggung rasanya masuk di universitas negri karena sebelumnya saya selalu bersekolah di swasta yang mayoritas muridnya berasal dari kultur cina. Bukannya rasis, saya hanya merasa aneh masuk di universitas yang isinya sangat beragam orang dan sangat multikultur. So weird.. Cara berkomunikasi yang berbeda, bahasa yang beragam, cara bertingkah laku dan bercanda yang jauh berbeda dengan saya dan teman-teman saya sebelumnya membuat saya sempat merasa risih berada di negeri dan setelah saya tanyakan hal ini pada teman-teman saya dari swasta yang masuk negeri, mereka merasakan hal yang sama dengan yang saya alami. Jadi, yang bisa saya lakukan hanya pasrah dan mencoba terbiasa karena secara sadar saya yang telah memutuskan masuk universitas negeri dan menjadi anggota kelompok sekunder di dalamnya. Hasil dari kepasrahan saya itu, sekarang saya dapat diterima dalam kelas B.IK, saya punya tiga sahabat baik dan saya masih berdiri pada kultur saya sendiri serta semakin menerima perbedaan dalam hidup saya. Nah, sekarang mari kita hubungkan dengan teori kelompok sekunder yang telah sedikit saya pelajari di kelas :D
Seperti kelompok sekunder pada umumnya, tidak ada kualitas komunikasi yang mendalam antara anggota keluarga besar FISIP UB karena jumlah mahasiswa dan staff FISIP UB yang besar sehingga untuk sekedar mengenal semuanya saja sangat sulit apalagi membuat kualitas komunikasi yang mendalam. Memang tidak ada yang mustahil, tapi hal itu akan sulit dilakukan. Yang kedua adalah tidak terjadinya komunikasi personal. Seperti yang sudah saya jelaskan, akan sulit terjadi komunikasi personal pada semua karyawan dan mahasiswa mengingat jumlahnya yang sangat besar. Dan yang terakhir, komunikasi tidak menekankan pada aspek isi. Kalaupun bisa terjadi komunikasi antara semua orang yang ada di FISIP UB, saya yakin jenis komunikasinya hanya sekedar lalu atau berjenis perbincangan ringan seperti saling menyapa ketika bertemu. Tidak ada pemahaman mendalam tentang masing-masing karakter individu.

Kelompok Primer

Kali ini saya akan bercerita tentang keluarga saya yang merupakan bagian dari kelompok primer dalam hidup saya.
This is my beloved family:D
Foto ini diambil ketika saya dibaptis saat masih berusia 9 bulan, ya, yang masih imut-imut itu saya :D
Tentunya keluarga saya ini sebagai kelompok primer memenuhi karakteristik komunikasi kelompok primer yaitu sebagai berikut.

  1. Kualitas komunikasi yang mendalam. Setiap hari kami bertemu, berbagi suka dan duka, serta tumbuh dewasa bersama hingga sekarang. Hal ini membuat terjalinnya bentuk komunikasi yang mendalam seperti kalau cece (kakak perempuan) saya sudah diam saja, kami tau kalau dia sedang bad mood walaupun dia tidak mengatakannya. Atau ketika papa saya sudah mondar-mandir ke meja makan, tentu kami tau kalau dia lapar, hehehe..
  2. Komunikasi bersifat personal. Komunikasi personal tentu saja terjadi karena kami bertemu setiap hari seperti yang saya jelaskan pada poin nomor satu, kami mengomunikasikan seluruh pribadi mulai dari ketika merasa bahagia, sedih, hingga marah, tidak ada yang ditutupi dalam keluarga kami sehingga kami tau karakter masing-masing individu dalam keluarga. Dan kami punya simbol-simbol tertentu yang hanya diketahui oleh anggota keluarga. Misalnya seperti penggunaan bahasa cina atupun gerak tubuh saja sudah bisa menjadi simbol tertentu yang hanya diketahui artinya oleh anggota keluarga kami.
  3. Menekankan hubungan dari aspek isi. Saya berasal dari keturunan keluarga cina yang masih melaksanakan setiap tradisi sembahyang di rumah seperti ketika hari besar imlek dan cap go meh. Walaupun demikian, saya bukan beragama budha ataupun konghuchu melainkan beragama katolik. Mama dan Papa saya berbeda agama, dan saya dibesarkan berdasarkan kedua tradisi katolik dan tionghoa itu tanpa paksaan harus memihak pada satu sisi saja. Betapa indahnya kan keluarga saya, ada cinta di antara perbedaan agama dan tidak ada paksaan untuk memihak pada salah satu agama. Papa atau mama saya tidak pernah saling memaksa salah satunya untuk pindah agama demikian pula dilakukan pada kami anak-anaknya. Meskipun beragama katolik saya suka ikut mama saya sembahyang ke klenteng, bukannya saya mendua pada agama tapi saya suka mempelajari bermacam-macam tradisi kedua agama orang tua saya karena dengan melakukan hal itu saya dapat menjadi kaya pngetahuan. Demikianlah aspek isi pada hubungan keluarga kami berlangsung karena kami punya aturan dan norma dalam keluarga yang harus bersama-sama dilakukan serta saling berbagi seluruh kisah yang terjadi sehingga terjalin hubungan yang baik. Karena seperti yang saya pelajari dari tradisi fenomenologi, belajar yang baik bukan hanya dari buku melainkan dari pengalaman hidup bersama orang lain terutama bersama keluarga saya tercinta. 

Itulah cerita pendek tentang keluarga saya, tunggu cerita selanjutnya :D

Jaringan Komunikasi


Kali ini, saya ingin sedikit berteori tentang jaringan komunikasi. Percaya atau tidak setiap orang pasti pernah mengalami situasi kelompok secara disadari ataupun tidak. Mulai lahir, seseroang terikat dalam sebuah kelompok primer yaitu keluarga. Sebuah kelompok dapat dianalisis melalui karakteristik situasional. Salah satu faktor yang memengaruhi faktor situasional adalah jaringan komunikasi. Jaringan komunikasi dibagi menjadi lima aitu bentuk roda, rantai, Y, lingkaran dan bintang seperti pada gambar di bawah ini.


Jaringan komunikasi roda, ada seorang pemimpin yang menjadi focus perhatian. Ia dapat berhubungan dengan seluruh anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya dapat berhubungan dengan pemimpinnya. Jadi, pemimpin sebagai komunikator dan anggota kelompok sebagai komunikan yang dapat melakukan feedback pada pemimpinnya namun tidak dapat berinteraksi dengan sesama anggota kelompoknya karena yang menjadi fokus hanya pemimpin tersebut. Contohnya, pada kuis tanya jawab di kelas, guru sebagai pemimpin dan fokus perhatian dapat berhubungan dengan seluruh anggota kelas sedangkan murid di kelas tidak daat berkomunikasi dengan sesama murid, mereka hanya dapat berkomunikasi dengan gurunya.
Jaringan komunikasi rantai, satu anggota hanya dapat berkomunikasi dengan satu anggota lain lalu anggota lain tersebut dapat menyampaikan pesan tersebut pada anggota lainnya lagi begitu seterusnya. Sebagai contoh, si A dapat berkomunikasi dengan B, B dengan C, C dengan D, dan begitu seterusnya. Bentuk komunikasi ini bisa dilakukan oleh agen terselubung untuk menyampikan pesan melalui satu orang pada orang selanjutnya dan orang selanjutnya itu menyampaikan pesan pada agen lainnya lagi.
Jaringan komunikasi Y, tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti pada pola rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat berkomunikasi dengan seseorang disampingnya. Misalnya, dalam perusahaan, direktur sebagai orang pertama ingin menyampaikan pengumuman tentang peraturan baru perusahaan, PR menjadi perantara atau orang kedua yang menyampaikan pesan pada staf dan karyawan.
Jaringan komunikasi lingkaran, setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang disamping kiri dan kanannya. Dengan perkataan lain, disini tidak ada pemimpin. Misalnya, ketika dalam perusahaan, staf dapat menyampaikan keluhannya pada PR internal perusahaan dan staf lain disampingnya namun dia tidak dapat menyampaikan langsung pada pihak direktur.
Jaringan komunikasi bintang, jaringan ini disebut juga jaringan komunikasi semua saluran / all channel sehingga setiap anggota dapat berkomunikasi dan melakukan timbal balik dengan semua anggota kelompok yang lain. Misalnya dalam rapat organisasi, setia anggota dapat menyampaikan pendapat dan bertukar pikiran.
 Sedikit cerita, tulisan saya di atas adalah pengembangan saya dari tugas kelompok yang harus dipresentasikan pada mata kuliah psikologi komunikasi. Semoga bermanfaat dan berguna bagi pembaca :D

Bandura's theory


Kali ini saya tidak hanya ingin berbagi teori psikologi komunikasi melainkan ingin berbagi cerita tentang binatang-binatang peliharaan saya. Ini yang unik dari mereka. Mereka merupakan dua spesies binatang yang terkenal bermusuhan bisa rukun dan akur. Bonbon , tuyul and tuyuls' mom. That's my pet :D Guess what? Anjing gendut dan berkaki pendek (Bonbon) serta kucing perempuan dan anaknya yang lucu (Tuyul). Kenapa nama anak kucing ini tuyul? Karena dia suka lari cepat dan melompat sampai atas pintu di dinding untuk menangkap cicak. Saya kesal melihat tingkahnya sehingga tercetus nama tuyul yang terkenal sebagai setan kecil yang nakal itu sebagai namanya:p Whatever, they always can make me smile because they are sleeping and playing together. So cute and fun to see them doing they activity.

Siapa yang menyangka kucing bisa menirukan aktivitas anjing begitu pula sebaliknya anjing bisa menirukan aktivitas yang dilakukan kucing? Bonbon akan selalu berbaring ketika didekati oleh saya ataupun keluarga saya karena dia selalu berharap dimanja ketika didekati seseorang. Tidak saya sangka, perilaku bonbon yang selalu berbaring dan mencari perhatian setiap ada orang itu ditiru oleh tuyul, kucing yang masih kecil. Tuyul sekarang selalu berbaring setiap ada orang sama seperti bonbon supaya diperhatikan dan dimanja seperti bonbon. Secara tidak langsung tuyul telah belajar melalui proses peniruan (imitation) seperti teori Bandura tentang pembentukan perilaku. Dan karena ganjaran dari perilaku meniru tuyul itu dia semakin disukai oleh orang di rumah saya, maka dia semakin membentuk perilaku berbaring itu supaya disukai dan dimanja terus oleh orang di rumah saya. Hal ini membuktikan secara tidak langsung telah terjadi proses peneguhan dalam diri tuyul bahwa dengan berbaring dia akan mendapat pujian oleh orang di rumah dan semakin disayang. Begitu pula bonbon tidak mau kalah dengan menirukan si kucing yang menjulurkan lidahnya ketika tidur. Lucu melihat binatang yang terkenal akan bertengkar bila bertemu bisa hidup bersama dengan rukun dan saya adalah pemiliknya yang bangga memiliki mereka :D

That's a short story about my pets, I'll tell you more story of them next time:D

Who am I

Siapa saya?
Bagaimana sifat saya?
Bagimana saya berperilaku?
Bagaimana orang lain memandang saya?



Pertanyaan di atas adalah pernyataan tentang konsep diri yang menunjukkan peniliaian diri bukan hanya dari diri sendiri tapi juga dari orang lain. Konsep diri ini sangat berpengaruh dalam komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih yang anggotanya bisa menjadi komunikan dan komunikator.

Konsep diri terbangun dari pandangan orang lain pada kita. Pandangan orang lain ini membentuk perilaku, perasaan dan pikiran kita. Ketika seorang anak selalu dikatakan nakal dan bodoh, konsep diri yang terbangun dalam dirinya adalah dia itu memang bodoh dan nakal. Tapi jika dia dibesarkan dengan kata-kata yang baik dan dikatakan sebagai anak yang pandai, dia akan menjadi baik.

Berikut ini adalah gambaran konsep diri dari Johari Window.



Open self adalah bagian diri seseorang yang diketahui oleh orang tersebut dan orang lain. Misalnya, dalam persahabatan, ada keterbukaan dngan berbagi cerita dan suka duka satu dengan yang lain. Cerita tentang diri yang diketahui dan dibagikan pada orang lain itu disebut sebagai open self.

Blind self adalah bagian diri seseorang yang diketahui orang lain tapi tidak diketahui diri orang itu sendiri. Misalnya, ada beberapa orang yang tau sifat buruk seseorang tapi orang itu tidak tau sifat buruk tentang dirinya itu.

Hidden self adalah bagian diri yang tidak diungkapkan atau disembunyikan dari orang lain. Misalnya, si A tidak pernah mengatakan pada temannya kalau sampai besar dia masih tidur dengan bantalnya sejak bayi. Hal-hal yang hanya diketahui oleh diri sendiri inilah yang disebut hidden self

Unknown self adalah bagian diri yang tidak diketahui oleh orang tersebut ataupun orang lain. Misalnya, si B tidak tau kalau dia pintar menggambar karena tidak pernah mencoba menggambar, demikian pula orang lain tidak tau tentang diri si B yang sebenarnya pintar menggambar itu.

Interpersonal Perception

Persepsi tiap individu pada suatu stimulus yang sama bisa berbeda karena pengaruh biologis seperti rasa gerah dan lapar dan pengaruh sosiofisiologis seperti suasana kelas yang menyenangkan. Misalnya, dua orang anak melihat sebuah gambar persegi, si A mempresepsi bahwa itu adalah gambar segi empat tapi si B yang sedang merasa lapar berkata bahwa itu adalah kotak kue yang berisi makanan enak. Persepsi dari si B dipengaruhi oleh pengaruh biologisnya yaitu rasa lapar. 

Pada liburan tahun lalu saya diajak teman-teman SMP untuk menjelajahi pulau Sempu dan ke Segara Anakan. Saya menyetujui karena mempersepsi akan menyenangkan jika bisa menjelajahi pulau Sempu bersama teman-teman baik saya sejak SMP meskipun medan di pulau Sempu cukup berat karena masih hutan dan terjal. Tapi saya tidak akan mau jika disuruh menjelajahi pulau Sempu sendirian karena mempersepsi akan menyeramkan dan berbahaya jika sendirian. Inilah yang dinamakan persepsi sosial. Yaitu persepsi kita pada kondisi secara umum. Kondisi sosial atau umum yang menyenangkan akan membuat persepsi kita menjadi baik pada suatu stimulus dan kondisi umum yang tidak kita sukai akan kita hindari atau tolak.



Cara mempersepsi interpersonal juga dipengaruhi kebutuhan setiap individu, kondisi fisik dan emosional sehingga cara mempersepsi pada diri individu akan selalu berubah sesuai kondisi individu tersebut. Hal ini berbeda dengan objek yang dipersepsi karena sifat objek adalah konstan, tidak bereaksi dan tampak. Karena pada diri manusia ada emosi dan kebutuhan, maka cara bertindak dan mempersepsi akan selalu berubah.

Seperti saat berlibur ke pulau Sempu bersama teman-teman, saya sangat senang karena memang saat itu sedang dalam masa liburan  dan saya merasa butuh untuk bersenang-senang, kondisi fisik juga sedang sehat sehingga memungkinkan untuk menyusuri terjalnya pulau Sempu. Sedangkan objek yang saya persepsi adalah pulau Sempu yang terkenal indah dan masih sangat alami sehingga bisa dilihat ketika kami di sana.

Meski pulau Sempu terkenal alamnya yang masih liar dan sangat alami, tidak menyurutkan niat saya untuk menyusurinya karena saya pergi bersama sahaat-sahabat terbaik saya. Kami telah memiliki kedekatan personal satu dengan yang lain sehingga kami bisa memprediksi meski medan yang kami lalui berat, tapi kami pasti bisa melaluinya dengan seru dan menyenangkan.

Sempu. Kenangan yang tidak terlupakan. Sangat alami, indah dan seru untuk dijelajahi :D

Lingkungan Psikososial dan Stimuli yang Mendorong Perilaku

Lingkungan psikososial adalah presepsi kita tentang bagaimana lingkungan memperlakukan kita. Ada yang memuaskan ataupun mengecewakan kita dan hal-hal tersebut mempengaruhi perilaku kita dalam lingkungan. Lingkungan yang dimaksud bisa berupa situasi orang-orang di sekitar kita, tingkat keakraban kita dengan lingkungan dan iklim yang memengaruhi hubungan satu dengan yang lain. Pola kebudayaan yang dominan, ideologi dan nilai serta persepsi masyarakat akan mempengaruhi perilaku sosial tersebut. Tapi kadang kebudayaan yang dominan ini juga bisa berkompromi ketika ingin mencapai tujuan yang sama.
Contohnya, seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga Batak akan terbiasa berbicara dalam logat yang keras. Cara berperilaku anak tersebut akan berbeda dengan seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga Jawa yang selalu mengajarkan seorang anak untuk bertutur kata dengan lemah lembut. Tapi ketika mereka sekolah di tempat yang sama dan diharuskan belajar bersama, anak dari keluarga Batak akan belajar menurunkan volume suaranya dan anak dari keluarga Jawa akan memaklumi dan tidak tersinggung ketika temannya yang dari keluarga Batak berbicara dengan keras.
Kadang pengalaman lingkungan dari kondisi psikososial juga akan memengaruhi perilaku seseorang di masa selanjutnya. Misalnya seorang anak dihukum karena melanggar tata norma yang dominan di suatu daerah, dia akan selalu mengingat supaya tidak melakukan kesalahan itu lagi.
Perilaku seseorang juga tergantung situasi dan kondisi di mana dia sedang berada. Perilaku seseorang ketika berada di acara pernikahan akan berbeda dengan ketika dia berada di acara pemakaman. Reaksi anusia akan berbeda-beda pada setiap situasi yang dihadapi tegantung karakteristik personal yang dimilikinya. Misalnya, terjadi kebakaran di suatu gedung. Si A cenderung berperilaku panik dan menangis-nangis. Tapi si B segera mengambil tindakan untuk lari dan menyelamatkan orang-orang di sekelilingnya dan barang-barang yang dirasa perlu untuk diselamatkan. Perilaku ini juga merupakan hasil interaksi yang menarik antara keunikan individu dengan keumuman situasional.

Source: (Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Faktor Biologis Mempengaruhi Psikologis Manusia

Setiap manusia memiliki faktor biologis yang membedakannya dengan manusia lain dan merupakan bawaan sejak lahir. Faktor biologis ini umumnya juga dipengaruhi kebutuhan pada dirinya. Dulu orang menyebut faktor ini sebagai "instink", tapi Desiderato, Howieson, dan Jakcon menamainya sebagai species-characteristic behaviour. Contohnya adalah merawat anak, bercumbu dan perilaku agresif untuk menarik lawan jenis (Rakhmat,2007). 
Manusia pasti memiliki kebutuhan dan keinginan untuk memenuhinya. Contohnya, seorang anak merasa lapar, tapi dipaksakan untuk belajar. Bisa saja keinginan memenuhi kebutuhan rasa laparnya itu mempengaruhi proses dia berpikir, belajar dan berkata-kata. Ketika belajar tentang rambu-rambu lalu lintas misalnya, bisa saja dia justru melihat gambar pada rambu-rambu itu sebagai makanan yang lezat. Atau ketika ditanya "Bagaimana kabar ibumu?" pada seorang anak yang sedang lapar, dia mungkin akan mejawab "Nasi goreng enak ya".


Tapi faktor biologis ini hanyalah salah satu faktor yang mempengaruhi psikologis manusia. Masih banyak faktor lainnya yang mempengaruhi seperti faktor sosiopsikologis, ekologis, temporal dan lain-lain. Sehingga terkadang manusia harus dapat menggunakan akal sehatnya untuk mengendalikan keinginannya memenuhi kebutuhan biologis karena kalau tidak demikian, manusia akan sama seperti hewan yang hanya ingin memenuhi hasrat biologisnya tanpa memikirkan hal lainnya.

Source: (Rakhmat, Jalaluddin. (2007). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya)

Human Personality (human as communicator)

Manusia, sekalipun kembar identik pasti mempunyai kepribadian dan cara berperilaku yang berbeda.


Hal ini dapat dihubungkan dengan 4 pendekatan yang mempelajari manusia sebagai komunikator sebagai berikut.
1. Psychoanalysis.
Tokoh besar dari pendekatan ini adalah Sigmund Freud.

Naisaban(2004) mengemukakan teori psikoanalisis Freud merupakan sistem dinamis psikologi yang mencari akar tingkah laku manusia dalam motivasi dan konflik yang disadari maupun tak disadari. Freud menggambarkan jiwa manusia sebagai sebuah gunung es dengan tiga tingkatan susunan. 
Yang paling atas mengerucut dan merupakan bagian paling kecil disebut counsciousnes (tahap sadar).  Tahap ini adalah segala sesuatu yang kita sadari dalam hidup saat ini dan merupakaan sebagian kecil dari mental kehidupan seperti perasaan, presepsi dan ingatan. Ingatan-ingatan yang masuk dalam tahap sadar atau consciousness ini akan mengalami proses pengendapan di praconscious (tahap prasadar) atau akan tenggelam dalam unconscious (tahap tak sadar). Contohnya, seorang anak diminta gurunya menyanyi di depan kelas dan dia menyanyi dengan malu-malu tapi seluruh isi kelas bertepuk tangan saat dia selesai menyanyi karena suaranya memang merdu. Saat menyanyi, anak tersebut berada pada dalam tahap consciousness. Kemudia ketika waktu berjalan, pengalaman dan perasaan senang ketika menyanyi itu akan masuk ke dalam tahap praconscious yang sering dianggap sebagai "persedian ingatan yang siap dianggil ke tingkat sadar" tapi bisa juga masuk  tahap unconscious. Meskipun tahapan unconscious merupakan tahap tak sadar, Freud menegaskan bahwa tahap ini mengendalikan kehidupan sadar manusia. Yaitu dorongan manusiawi atau jiwa yang memberi dorongan-dorongan dan mendesak ke tingkat kesadaran manusia.

Selain itu, Freud menggolongkan struktur kehidupan mental menjadi Id(das Es), ego(Das Ich) dan Superego (Das Ueber Ich).
·   ID adalah sistem kepribadian yang paling dasar dan berisi naluri bawaan. Fungsi dari ID adalah penyedia dan penyalur energi bagi manusia.Proses ID dibagi menjadi dua yaitu tindakan refleks seperti seseorang yang batuk-batuk ketika menghirup asap knalpot di jalan raya. Yang kedua adalah proses primer yaitu tindakan yang melibatkan beberapa reaksi psiklogis dan tidak terjadi langsung seperti tindakan refleks.
·   Ego adalah sistem kepribadian yang menjadi pengrah individu bertindak. Contoh sederhananya, setelah lari, kita merasa haus dan ego kita mengarahkan kita pada air mineral.
·     Superego adalah sistem kepribadian yang berisi nilai dan norma yang tertanam dalam diri seseorang. Superego menjadi hakim dalam diri manusia yang mempertimbangkan baik atau buruknya tindakan yang kita lakukan, apakah tindakan itu sesuai norma yang berlaku di masyarakat atau tidak. Misalnya, seorang anak yang akan mencontek saat ujian, akan ada superego dalam dirinya atau bahasa sederhananya yaitu hati nurani yang mengingatkannya bahwa ada aturan yang mengatakan mencontek itu tidak baik.

2. Behaviourism

Tokoh utama dari teori ini adalah Thorndike, Watson, Pavlov, Skinner, dan Clark Hull. Thorndik mengungkapkan bahwa belajar adalah proses interaksi stimulus dan respon yang membentuk perilaku manusia. Sedangkan Watson mengungkapkan bahwa stimulus dan respon tersebut harus berbentuk perilaku yang bisa diamati. Teori perilaku ini lebih memilih tidak memikirkan hal-hal yang tidak bisa diukur meskipun mereka tetap mengakui bahwa hal itu penting. Sehingga seseorang bisa dirubah perilakunya sesuai yang kita inginkan melalui proses pembelajaran. Contohnya, disekolah murid diajarkan untuk  menghormati orang yang lebih tua dan dibiasakan memberi salam pada guru atau orang yang lebih tua sehingga terbiasa dalam kehidupan sehari-hari.
3. Cognitive
Dalam teori ini, pemikiran manusia tentang segala sesuatu yang bisa dibuktikan adalah yang terpenting. Teori ini juga memandang segala sesuatu dari sisi yang umum atau keseluruhan bukan sebagian saja. Tapi kadang manusia juga mengalami kebimbangan saat akan mengabil keputusan atau "cognitive disonance". Contohnya adalah kebimbangan yang terjadi pada calon mahasiswa yang harus memilih universitas dan jurusan yang tepat untuk dia melanjutkan pendidikannya.
4. Humanism
Manusia mempunyai kecenderungan untuk menjadi lebih baik ketika melalui proses pencarian jati diri. Karena sebenarnya manusia punya hati nurani atau "sisi baik" dalam dirinya. Menjadi baik atau tidaknya seseorang ditentukan bagaimana dia melalui proses pencarian jati dirinya dan pilihan dirinya menentukan yang baik bagi dirinya. Seseorang kadang memang tidak menjadi yang terbaik tapi menjadi dirinya yang seutuhnya yang kadang mempunyai sisi buruk seperti manusia lainnya karena tidak ada satu manusia pun yang sempurna. Pembentukan jati diri manusia juga ditentukan oleh lingkungannya dan terkadang manusia mencari eksistensi diri dalam masyarakat supaya bisa berfungsi sebagai "manusia" di lingkungannya. Contohnya, seorang anak ikut berbagai kegiatan ekstrakulikuler di sekolahnya supaya bisa dikenal banyak orang dan menunjukkan eksistensi dirinya.

Sekian cerita tentang empat pendekatan manusia sebagai komunikator yang memiliki kepribadian berbeda-beda. Cerita selanjutnya akan terus diupdate setiap minggunya sesuai materi yang Penulis pelajari di bangku kuliah.. Keep Fighting!! :D


Daftar pustaka
Naisaban, Ladislaus. 2004. Para Psikolog Terkemuka Dunia. Jakarta: Grasindo

Friendship Till End

Ini adalah kisah persahabatan nyata yang terbangun sejak kami duduk di bangku SMP. Kisah tentang bagaimana saling berbagi dalam suka duka dan tetap bersama walau terpisah jarak bermil-mil jauhnya. Malang-Surabaya-Semarang-Jakarta-Singapura. Kamilah sekumpulan remaja yang berkumpul  untuk berbagi kisah kehidupan kampus kami masing-masing.



Terpisah di berbagai unversitas di kota yang berbeda membuat kami dapat berbagi kisah kehidupan kampus kami saat berkumpul kembali. Kami juga masih mengingat dengan baik satu per satu watak dan sifat sahabat kami. Misalnya, kalau nama Natasya disebutkan, kami akan mengingat sosok natasya yang tinggi besar tapi dengan sifat yang baik hati, sabar dan lucu tapi suka ngemil. Kalau nama Adit yang disebut kami akan mengingat sosok yang dulunya kami sebut 'kuntet' meskipun sekarang sudah tinggi dan sedang berjuang untuk menyelesaikan pendidikannya di SMA Singapur.

Hal ini merupakan salah satu perwujudan dari hasil komunikasi kami yang efektif dan baik selama bertahun-tahun. Kami saling memahami satu sama lain dan mengetahui bagaimana harus bertindak pada masing-masing individu karena memahami sifat dan karakternya masing-masing. Karena seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam diri setiap individu ada kepribadian/keadaan yang dibawa dan melekat pada diri orang itu sejak lahir. Selain itu, cara bertindak orang akan berbeda-beda pada setiap individu karena setiap orang dapat memprediksi  bagaimana respon yang akan didapat dari masing-masing lawan bicara. Perbedaan cara bertindak ini dipengaruhi oleh memori/ingatan dan pengalaman masing-masing individu. Misalnya, kami mengenal sosok Ian sebagai orang yang lucu, kreatif dan selalu ceria meski terkadang ide-idenya sedikit gila. Jadi terkadang kami bisa bercanda secara 'gila' pada Ian karena tau dia tidak akan menanggapinya dengan serius.

Sesuai dengan teori Tubbs and Moss bahwa komunikasi yang efektif akan menghasilkan pemahaman, kebahagiaan, pengaruh pada kepribadian, perubahan cara bertindak dan pembinaan hubungan sosial, kami sebagai sekumpulan sahabat yang baik juga mengalami semua itu :D

Kami saling berbagi cerita bagaimana kehidupan di kota yang bebeda dan bagaimana budaya yang ada di sana. Hal-hal sederhana itu yang memperkaya pengetahuan kami tentang dunia yang tidak pernah kami ketahui. Lelucon-lelucon baru juga kami bawa dari berbagai pengetahuan selama kami kuliah di tempat yang berbeda sehingga kami bisa tertawa bersama. Selain itu, kami juga terus mebina hubungan yang baik satu dengan yang lain, saling bertoleransi dan berbagi pengalaman sehingga persahabatan yang telah kami jalani dapat tetap berjalan dan semakin mengenal karakter satu sama lain. Demikianlah komunikasi yang baik dapat tetap bejalan meski kami terpisahkan jarak yang jauh.

Ilmu Komunikasi Ibarat Kendaraan

Pemikiran saya tentang ilmu komunikasi semakin berkembang ketika duduk di bangku kuliah. Ilmu komunikasi bisa diibaratkan sebagai sebuah kendaraan yang digunakan mengantar penumpangnya supaya sampai tujuannya. Kendaraan yang digunakan bisa beragam. Bagi mereka yang kaya bisa menggunakan pesawat, kereta eksklusif, mobil, sedangkan bagi mereka yang pas-pasan, motor sampai kaki yang dimiliki adalah kendaraan yang dimilikinya untuk mencapai suatu tempat. Kendaraan yang dimaksud adalah perumpamaan media yang digunakan seseorang untuk menyampaikan pesan/ informasi pada orang yang dituju. Berbagai ragam kendaraan itu adalah perumpamaan ragam media yang digunakan. Bagi mereka yang kaya ilmu tentang cara penyampaian komunikasi, bisa menggunakan media modern seperti internet dan berbagai gadget. Sedangkan yang lain bisa menggunakan media komunikasi sederhana seperti berbicara secara langsung ataupun langsung berbicara untuk mengungkapkan pendapat. Bahkan orang yang tidak  bisa bicara tetap bisa berkomunikasi menggunakan bahasa tubuhnya seperti ketipan mata atau raut muka.

Berdasarkan pemikiran diatas, komunikasi sangat penting dan dapat dilakukan dengan berbagai cara. Semuanya bertujuan untuk menyampaikan informasi/pesan. Sedangkan dibalik keinginan seseorang menyampaikan pesan pasti ada motif yang tersembunyi. Misalnya, seseorang memasang banner dan menyebarkan brosur yang menjelaskan kelebihan dari produk yang dijualnya. Brosur dan banner adalah media yang digunakan menyampaikan pesan sedangkan motif dibalik penyebaran brosur dan pemasangan banner itu adalah keinginan pemiliknya supaya produknya dikenal orang dan orang yang menerima brosur atau melihat banner itu membeli produknya.